Skip to main content

Job description ala ala



Akhir akhir ini, mulai awal tahun rasanya banyak hawa negatif menghinggapi pikiran.
Bangun pagi buat kerja jadi makin males, rasanya lebih milih band camp waktu marching. 6 to 10 selama lima hari juga masih kuat adek bang—
Tapi habis blog-walking ke kakak senior yang sayangnya ngga pernah ketemu di tempat kerja (aku masuk dia lulus gitu), rasanya banyak juga hal hal positif yang bisa aku ambil pelajaran dari kerjaan sekarang.

Mari kita masuk dengan nomor per nomor karena yakin, penomoran akan lebih gampang dibaca.
Please find the answer and question below (berasa email ke client) *tsah

What’s your job?
I’m a dietitian, graduated from Gadjah Mada University in 2014 and right now working as an overseas marketing in disposable food packaging manufacture in Yogyakarta. Sounds crazy? Yep I think so. Nyebrangnya kejauhan cooooy. Ngga pernah kebayang bakal kerja jadi marketing eksport yang bahkan pas jaman kuliah aja ngga pernah kepikiran.
                Sama kayak fresh graduated yang lain, sehabis brojol dari kampus angan-angannya pengen kerja di perusahaan multinasional, Unilever atau Nestle. Idealisme masih tinggi, namanya kerja ya di Jakarta, pusat ibukota. Sekalian ngerasain rasanya jadi anak rantau, ngekos, nyuci baju sendiri (pake tangan maksudnya), siapin makan sendiri, handle keuangan sendiri, sampe pengen belajar kalo pas mati lampu bakal fine fine aja (sampe sekarang kalo mati lampu masih suka jejeritan gitu, manggil ibuk L )
                Jaman dulu, gengsinya masih tinggi, pedenya masih over. Ngga pengen kerja di perusahaan yang ngga terkenal, keukeuh banget pengen masuk Management Trainee (peluang nyebrang jurusan gede banget soalnya coy), plus kerja di tahun awal masih kayak kuliah, denger ceramahan, praktek belajar, serangkaian test dan digaji. Woh, surga dunia.
Tapi sekarang banyak-banyak bersyukur, dapet kerja di Jogja lebih surga dunia, dengan gaji hampir sama dengan rata-rata fresh graduated (ditambah bonus2 marketing) Jakarta, rasanya alhamdulillah.

What’s your motivation to join this company?
Klise kayaknya emang pertanyaanya ya. Tapi ya emang hal itu yang aku incer dari awal dari join di perusahaan ini. “Willing to travel to overseas”. Simply answer, aku pengen melihat dunia dengan jendela travelling.
Kalo kalian bilang aku cinta travelling, memang iya, pengennya. Tapi ngga segetol kebanyakan traveler yang udah pernah pergi kemana-mana. Paling banter juga aku travelling tanpa keluarga cuma ke Malang, ama Jakarta, ama Bandung.
Aku lebih cinta bahasa dan budaya nomer dua. Ngga ngerti kenapa tapi aku tertarik banget sama bahasa di ASEAN dan Asia Timur. Budaya mereka juga unik, karena masih serumpun jadi yaa ngga jauh jauh amat sih. Bahasa yang aku suka bahasa Korea, Jepang, dan Thailand, semua bahasa Asia yang punya huruf sendiri buat aku menarik!

    Could you please let us know your job desk?
Namanya juga marketing, kerjaannya ya seputar target. Kerjaanku bisa dibilang sebagai tele marketing, duduk depan komputer sepanjang 8 jam setiap hari Senin – Jumat, Sabtu masuk setiap 2 minggu sekali. Dan selama 1,5 tahun ini aku kebagian handle market ASEAN-EAST ASIA-AUSTRALIA, pas banget semuanya negara yang aku suka J
Kalo mau dirinci job desk marketing eksport ku sekarang kayak di bawah ini nih,
* Cari client baru sekaligus penetrasi produk ke B0 dan B1
*Handle client reguler dari tiap region, termasuk mengembangkan business partnership dengan lini produk yang mereka dan kita sama-sama punya
* Market strategy, kalo dari aku sendiri cuma bedain segment produk dan harga kalo segment produknya sama buat masing-masing client. Ngga mungkin dong kasih produk sama harga sama di satu negara buat dua-tiga orang client. Bisa gelombang berdarah kalo gitu ceritanya wkwk.
* Market research, harusnya sih kayak riset di skripsi-thesis gitu, tapi market research disini based on berdialog langsung dengan client saat business trip dan mantengin websitenya, barang apa yang fast moving dan punya turn over yang besar tiap tahunnya. (Biasanya kalo Timur Tengah punya gudang yang dibagi berdasarkan fast moving barang tiap lantai, lantai 1 adalah barang yang paling fast moving).
* Caring with client and their business. Kalo dari aku sendiri harus bisa dapetin feedback dari mereka. Gimana bisnis setelah order yang ke xxx, ada komplain dari customernya dia atau ngga, barang yang lagi happening (dalam konteks produk yang sama) di region dia kayak gimana.
* Selebihnya handle masalah operasional biasa, PO (purchase order), OP (order produksi), dan PFI (Proforma Invoice).

     Any specific subject you need to learn as an overseas marketing?
Banyak!
Secara aku bukan dari background sosial sama sekali. Aku dari jurusan IPA dari SMA hingga kuliah, dimana ilmu sains lebih pasti dan konkrit. Jadi sebenernya aku pun masih belajar sampe detik ini aku nulis pengalaman curhat ini. Khusus buat hal ini bakal aku bahas di postingan selanjutnya.

    Is there any benefit from your job as an overseas marketing?
Bisa jalan-jalan keluar negeri akhirnya kesampeaaaaan!
Banyak-banyak bersyukur alhamdulillah ini aku buat yang satu ini. Dari yang ngga punya paspor terus akhirnya dibuatin kantor. Dibayarin+diakomodasi+uang saku selama ke Singapura-Malaysia-Hongkong. Alhamdulillah J
Tapi khusus Hongkong, aku juga harus berterima kasih dengan Pak Jokowi, berkat program Bapak, saya bisa berkesempatan menjelajah Hongkong, negara yang dulunya sempat menjadi pusat industri di Asia.

Akhir kata sih, terima kasih ya Allah! J

Review tentang business trip bakal aku bahas di tulisan selanjutnya. See ya!

Comments

Popular posts from this blog

a place of laugh

entah mengapa tempat itu terasa begitu menyenangkan, banyak canda tawa, makian, gunjingan hingga lawakan yang jauh dari kata normal. tapi entah lah, entah mengapa aku begitu mencintai tempat itu. tempat bernama purna budaya, beserta orang orang hebat di dalamnya.

:--------3

gery maulana <3

dresses

desain baju awal *source: om google* hasil masukkin kain ke tukang jait yah beda tipis. tipis beda. beda renda. beda saku. beda bahan. beda total -___- fyi gara gara bikin ini baju, 4 taun lalu gue ga dapet baju lebaran. uang kain sama uang jahit bahkan lebih mahal jaaaauh dibanding jatah duit lebaran yang mau dikasih ibu. dan asal lo tau sampe sekarang baju ini cuma kepake sekali doang. sekali selama 4 tahun. what the heck are you doing cil hah sok gaya mau ikutan cosplay nyatanya gapernah sekalipun -.- yah apa mau dikata, that's so me. suka membuat hal baru bahkan yang useless sekalipun.