Siang tadi dengan tiba-tibanya si bos duduk di
meja temen kerjaku yang masuk siang. Dan dengan tiba-tibanya obrolan kerjaan
beralih ke busana tertutup bagi perempuan, karena memang sebelumnya lagi
ngomongin si gusti yang mau business trip (lagi) ke timur tengah.
Biasanya kalo lagi berdialog tentang hijab dan
baju muslimah, para lelaki yang aku kenal akan memilih wanita yang tertutup
hijab untuk dijadikan seorang istri di masa depan, walau tidak menampik
kemungkinan bahwa mereka juga masih suka dengan perempuan berbaju mini dan
menonjolkan lekuk tubuh. Tapi mendengar jawaban yang keluar dari mulut si bos
membuatku kehilangan kata.
“Buat apa cari yang tertutup kalau ada akhirnya nanti juga dibuka juga kan”
Whoa! Baru ini denger jawaban kayak diatas,
dan fyi, bos ku seorang lelaki muslim, walaupun separo lebih lingkungan di
kantorku merupakan orang non-muslim.
Jadi, apa si bos mulai terpengaruh dengan arus
globalisasi dan norma kebaratan?
Tapi jawaban diatas mulai bikin aku mikir.
Karena akhir-akhir ini rasanya aku gatel pengen cepet berhijab seutuhnya,
daaan....ngga lepas copot.
Menurutku menutupi aurat selain sebagai
kewajiban seorang muslimah, juga sebenernya memberikan spesialisasi kepada
calon suami kelak. Cantik dan terbuka cukup di depan suami, bukan dengan semua
orang. Yang nikahin kamu suamimu kok bukan semua orang.
Pffttt tapi bisa ngomong kayak di atas nih
akunya sendiri belum berhijab.
Doakan ya sodara-sodara agar saya bisa cepat
semantapnya menutup aurat dengan hijab dan baju muslimah yang syar’i J
semangat silvi hahahaha
ReplyDeletewahahaha semoga aamiin ya dok ;)))
ReplyDelete